Jangan tinggalkan aku, ya TUHAN, Allahku, janganlah jauh dari padaku! Mazmur 38: 21
Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya. Lukas 1: 68
Malam kudus, sunyi senyap, dunia terlelap.
Kurang lebih begitu bunyi pujian malam kudus dalam KJ 92 yang saat ini kita nyanyikan sebagai peringatan malam kudus. Malam kudus sunyi senyap menggambarkan suasana hati dimana tahun ini dipenuhi dengan kesedihan akibat pendemi Covid-19. Banyak keluarga, saudara dan kerabat telah meninggalkan kita. Diantara kita pun mengalami krisis baik secara fisik (kesehatan), iman (persekutuan) dan ekonomi (keuangan). Lalu bagaimana kita mengatasi kekuatiran ini?.
Salah satu krisis yang banyak dialami adalah situasi ekonomi yang sulit dan tidak pasti seringkali menjadi sumber kekuatiran terbesar para pekerja. Kondisi perusahaan yang terus merugi biasanya menjadi indikasi pada perusahaan-perusahaan profit oriented. Pada perusahaan non profit seperti lembaga pendidikan, penurunan jumlah pendaftar bisa menjadi indikator tentang keberlangsungan suatu lembaga hal mana dapat menimbulkan kekuatiran para karyawan. Mengetahui tanda-tanda demikian adalah baik untuk bercermin dan mengambil langkah antisipatif. Dengan demikian resiko yang ditakutkan bisa dikelola dan diperkecil. Perlu keputusan-keputusan bijak, mengetahui peran masing-masing komponen dan melangkah bersama agar beban tersebut menjadi lebih ringan. Kita dapat menggunakan keahlian yang ada untuk mengurangi kekuatiran dengan tidak lupa berdoa dan melibatkan Tuhan didalamnya.
Seperti dalam kedua teks bacaan firman hari ini secara tersirat ingin menyampaikan bahwa janganlah kita kuatir akan apa yang telah terjadi dalam kehidupan ini. Mazmur Daud mengajak untuk berpengharapan dengan berdoa kepada Tuhan. Menaikan doa kepada Tuhan untuk jangan menjauhi apa lagi meninggalkan umat-Nya adalah cara kita meminta kepada Tuhan. Dengan berdoa rasa kuatir dapat diatasi dalam kehidupan ini. Begitu juga dalam injil Lukas ketika Zakharia bernubuat oleh karena roh kudus meyakinkan untuk jangan takut dan jangan kuatir. Ia tahu anaknya Yohanes Pembaptis telah dipilih sebagai utusan Allah, meski orang-orang ketakutan melihat apa yang telah dilakukan oleh anaknya tetapi Zakharia percaya inilah jalan untuk sebuah lawatan dari Tuhan. Rasa kuatir Zakharia sirna hanya dengan melibatkan Tuhan. Mari kita manaikan doa dan melibatkan Tuhan dalam segala perkara kehidupan. Yakin bahwa Kristus yang akan lahir bagi kita akan membawa suatu pengharapan dan keyakinan. Malam Kudus menjadikan proses untuk kita hening sejenak dan fokus kepadaNya bahwa lawatan Tuhan akan segera terjadi bagi kita. Terpujilah Tuhan, ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan dari situasi Covid-19. (KBWU)
Bacaan Alkitab: Lukas 2: 1–20; Galatia 4 : 4–7; Yesaya 9: 1–6; Maleakhi 4: 1–6
Doa: Tuhan lawatlah kami yang penuh dengan kelemahan ini. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin