Siklus Hidup Kupu-Kupu Dan Rencana Tuhan (24 Maret 2022)

Aku teringat kepada hari-hari dahulu kala, aku merenungkan segala pekerjaan-Mu, aku memikirkan perbuatan tangan-Mu. Mazmur 143: 5
24 March 2022

Aku teringat kepada hari-hari dahulu kala, aku merenungkan segala pekerjaan-Mu, aku memikirkan perbuatan tangan-Mu. Mazmur 143: 5

Maria berkata: Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya. Lukas 1: 54-55

Berbicara mengenai siklus hidup kupu-kupu memang bukan hal baru untuk kita sekalian. Akan tetapi, tahukah kita bahwa kupu-kupu merupakan salah satu hewan yang memiliki sikluk kehidupan sangat panjang dibandingkan dengan makhluk hidup yang lainnya? Ada beberapa fase metamorfosis yang dimiliki oleh kupu-kupu sampai ia tumbuh dewasa, yaitu: telur, ulat, kepompong atau pupa, kupu-kupu muda, lalu yang terakhir adalah kupu-kupu dewasa. Dalam setiap fasenya kupu-kupu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melaluinya. Jika kita merefleksikan siklus hidup kupu-kupu ini ke dalam kehidupan kita saat ini, akan muncul pertanyaan besar bagi kita sekalian. Pertanyaan itu berupa, “apa saja yang sudah kita lalui atau hadapi sampai pada usia kita saat ini?”. tentu banyak sekali cobaan, rintangan, kekecewaan, hingga air mata yang sudah kita lalui dan dapat dijadikan pengalaman untuk menjalani kehidupan dimasa sekarang.

Hal ini juga yang dapat kita refleksikan dalam pembacaan kita hari ini, Dimana Pemazmur menuliskan dengan sangat jelas bahwa betapa besar campur tangan Tuhan dalam setiap perencanaan kehidupannya saat itu. Hal ini terlihat dari bagaimana Pemazmur memohon dengan sungguh-sungguh agar Tuhan menyertai dia dalam setiap apa ia kerjakan. Lebih dalam dari pada itu, jika kita membaca seluruh narasi, cerita, hingga puji-pujian Daud. Kita akan melihat bahwa pemazmur menggambarkan begitu berserahnya Daud mulai dari dia muda hingga menjadi orang nomor satu di tanah Israel saat itu dengan segala problema hidup yang menghadang kehidupannya.

Disamping itu, pengalaman yang menarik juga di tuliskan dalam narasi puji-pujian Maria di Lukas 1:54-55. Dimana ia digambarkan sangat memuliakan Tuhan oleh karena diizinkan untuk mengalami sebuah pengalaman kudus yang tidak mungkin dialami oleh orang lain yaitu: mengandung Sang Mesias. Perasaan ini sangat jelas tersurat dalam kalimat “jiwaku memuliakan Tuhan”, “hatiku bergembira karena Allah..”, dan “…segala keturunan akan menyebut aku berbahagia…”

Melalui dua bacaan kita saat ini, kita dapat melihat bahwa setiap orang memiliki proses kehidupannya masing-masing. Oleh karena itu, kita sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus diingatkan untuk selalu melibatkan Tuhan dalam setiap pengalaman yang kita rasakan. Sosok Daud dan Maria dalam refleksi kita pada hari ini menjadi contoh bahwa orang-orang besar pun tidak pernah melepaskan Tuhan dalam kisah-kisah hidupnya. Lalu yang menjadi pertanyaan refleksi bagi kita saat ini adalah proses iman apa saja yang sudah kita lalui hingga saat ini? Sudahkah kita bersyukur karena kita diizinkan untuk melalui semuanya itu dan hidup hingga saat ini? (FPP)

Bacaan Alkitab: 1 Tesalonika 2: 13-14 (15-16) 17-20; Yohannes 14: 15-21

Doa: Mengucap syukur Tuhan karena engkau sudah mengizinkan kami untuk menghadapi setiap proses kehidupan hingga saat ini, ajar kami Tuhan untuk selalu mengandalkan engkau dalam setiap langkah kehidupan kami kedepannya. Amin.