Pikun Rohani (10 Nov 2021)

Masakan air gunung akan habis; air yang sejuk dan mengalir? Tetapi umat-Ku telah melupakan Aku. Yeremia 18: 14–15
10 November 2021

Masakan air gunung akan habis; air yang sejuk dan mengalir? Tetapi umat-Ku telah melupakan Aku. Yeremia 18: 14–15

Tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Yohanes 15: 9

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan Yesus, pikun menurut KBBI kelainan tingkah laku yang biasa terjadi pada orang yang sudah berusia lanjut, linglung, pelupa. Banyak orang yang beranggapan bahwa pikun merupakan efek penuaan yang tidak dapat dihindari. Dalam Bahasa sehari-hari orang pikun identik dengan pelupa. Sering kita mendengar statement “dia sudah pikun” artinya dia sudah pelupa. Menurut KBBI lupa itu berarti tidak teringat, tidak sadar, lepas dari ingatan; tidak dalam pikiran. Lupa sering sekali menjadi alasan, misalnya ketika seorang murid ditanya tentang PR-nya pasti alasan klasiknya adalah lupa. Lupa nampaknya sepele tetapi dampaknya sangat luas. Meskipun antara pikun dan pelupa sepintas terlihat sama tetapi kenyataannya berbeda. Orang yang pikun biasanya tidak ingat dalam waktu yang cukup lama sedangkan pelupa biasanya sifatnya sementara.

Saudara/i yang dikasihi Tuhan Yesus bangsa Israel adalah bangsa yang sangat dikasihi oleh Tuhan. Mereka adalah bangsa yang spesial, bangsa bangsa yang diberkati bangsa pilihan dan inilah sesungguhnya identitas mereka. Tidak terhitung kebaikan Tuhan bagi bangsa Israel, mulai keluar dari Mesir, dipadang gurun sampai di Kanaan adalah bukti kebaikan Tuhan. Bukti inilah yang seharusnya senantiasa diingat dan dihidupi oleh bangas Israel. Tetapi Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk “bengkung” bandel, egois yang selalu mengukur kebaikan Tuhan dengan materi. Firman Tuhan kepada Yeremia adalah gambaran peranan Tuhan terhadap Israel yang sering kali melupan kebaikan Tuhan. Mereka tidak menaruh hatinya pada kasih Tuhan, hanya pada pikiran mereka. Sehingga sering kali mereka tidak peka terhadap kasih Tuhan. Saat mereka mengalami masalah, mereka fokus pada masalah dan menyalahkan Tuhan.

Kita seringkali terpaku pada keadaan dan penderitaan yang kita alami: sakit penyakit atau persoalan rumah tangga yang pelik. Kita begitu cemas, kuatir dan takut, rasanya harihari yang ada begitu gelap. Kita sering lupa betapa baiknya Tuhan terhadap kehidupan. Saudara/i yang dikasihi Tuhan Yesus sudah berapa tahun kita hidup di dunia ini, sudah berapa tahun anda menjadi pengikut Tuhan Yesus? Sudah berapa banyak kebaikan Tuhan yang anda rasakan? Kalau mau jujur tidak terhingga kebaikan Tuhan bagi saudara dan saya. Ini artinya tidak ada alasan bagi kita untuk lupa (pikun). Jangan sampai karena masalah yang kita alami lalu dengan mudah kita melupakan kebaikan Tuhan. Dekatkan diri kita dengan Tuhan supaya kita tidak pikun rohani. (IWM)

Bacaan Alkitab: Ibrani 13: 1–9b ; lukas 17: 20–37

Doa: Tuhan, kami percaya bahwa Tuhan sangat baik kepada kami, hanya sering kami lupa kebaikan-Mu. Ampuni kami ya Tuhan. Amin