Dialah (Tuhan) juga akan mengutus malaikat-Nya berjalan di depanmu. Kejadian 24: 7
Kata malaikat itu kepada Petrus: “Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!” Ia pun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya: “Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!” Lalu ia mengikuti malaikat itu ke luar dan ia tidak tahu, bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi. Kisah Para Rasul 12: 8-9
Dalam kosa kata bahasa Indonesia kata “percaya” dan “berserah” memiliki pengertian yang hampir sama yaitu, bentuk sikap yang ditunjukan manusia atas dasar pecapaian kebenaran terhadap seseorang atau sesuatu. Akan tetapi, kedua kata ini akan menjadi sangat berbeda jika kita melihat bobotnya dalam tingkatan berbahasa Inggris. Kata “percaya” ditranslatekan dengan kata “believe” atau “trust” yang kemudian memiliki tingkatan pencapaian kepercayaan 50%-80%. Jadi kata ini biasanya hanya digunakan untuk teman, sahabat, keluarga, hingga pasangan pribadi karena memiliki kemungkinan 50%-20% rasa tidak percaya. Sedangkan kata “berserah” ditranslatekan dengan “surrender” yang berarti bentuk penyerahan diri secara total dengan tingkatan bahkan lebih dari 100%. Ini berarti dalam kata ini tidak ada lagi kemungkinan untuk rasa tidak percaya masuk ke dalamnya.
Mengaitkan tingkatan kata ini dengan konteks permasalahan yang dihadapi oleh Abraham dalam potongan kitab Kejadian 24:7. Dimana Abraham di waktu tuanya ia menugaskan hambanya untuk mengambil seorang isteri untuk Ishak, anaknya. Hal yang menarik dari kisah tersebut adalah bagaimana Abraham tetap percaya dan meletakkan segala perencanaannya dalam kehendak Tuhan. Hal ini menunjukkan satu hal, bahwa Abraham selalu meletakan kepercayaannya kepada perintah Tuhan sebagai dasar pengambilan keputusannya. Termasuk untuk memilih pasangan hidup untuk anaknya, yaitu Ishak.
Hal yang sama juga ditunjukkan dalam bacaan kita yang kedua, yaitu: Kisah Para Rasul 12:8-9. Penggalan surat ini menceritakan bagaimana Petrus berhasil terselamatkan dari kekejaman Herodes saat itu karena ia berserah penuh dengan perintah malaikat yang merupakan utusan dari Tuhan. Bahkan ditengah-tengah kemustahilan yang terlihat saat itu, tidak membatasi rencana Tuhan untuk kehidupan Petrus untuk terus melanjutkan pelayanannya di tengah kehidupannya.
Saudara yang terkasih, Melalui dua kisah ini kita dapat melihat bahwa baik Abraham maupun Petrus benar-benar berserah dalam rencana keselamatan Tuhan Yesus. Tidak ada sedikitpun kegelisahan atau rasa ketidakpercayaan yang tersirat maupun tersurat dalam kehidupan mereka. bentuk penyerahan diri mereka terlihat dari bagaimana mereka menyerahkan seluruh kehidupan dan perencanaan mereka kedalam tangan Tuhan saja. Sehingga pada akhirnya keselamatan kekal-lah yang mereka peroleh di dalam Tuhan. Lalu bagaimana dengan kita saat ini? Masihkah kita mengandalkan Tuhan dalam setiap perencanaan hidup kita? (FPP)
Bacaan Alkitab: Matius 16: 24-27 (28); Yohanes 14: 27-31
Doa: Terimakasih Tuhan atas keselamatan yang masih kami peroleh hingga saat ini. engkau berkati Tuhan agar setiap kami tetap berserah kepada Engkau dalam seluruh kehidupan kami. Amin.