Bukankah aku harus berawas-awas, supaya mengatakan apa yang ditaruh TUHAN ke dalam mulutku? Bilangan 23: 12
Tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar. Kisah Para Rasul 4: 20
Hidup kita sering diperhadapkan pada dua tawaran untuk dipilih. Tawaran itu terkadang terlihat sama baiknya. Tetapi kita tidak bisa memilih keduanya. Kita harus menetapkan pilihan satu di antara dua tawaran tersebut. Apapun pilihan kita pasti ada resikonya, untuk itu diperlukan hikmat agar jangan kita salah memilih.
Dalam kitab Bilangan 23: 12 tertulis sikap Bileam yang tegas untuk mengatakan apa yang Tuhan inginkan. Memang Bileam diperhadapkan pada dua pilihan yakni di satu sisi menerima tawaran Balak Raja Moab dengan hadiah yang sangat menggiurkan dan di sisi lain mendengar suara Tuhan Allah yang Maha Kuasa sesembahan Israel. Rupa-rupanya Bileam jauh lebih takut kepada Tuhan ketimbang takut kepada Balak Raja Moab itu. Bileam memilih mentaati kemauan Tuhan dari pada mengikuti kemauan Balak Raja Moab dan melepaskan hadiah yang begitu banyak yang ditwarkan Balak kepadanya. Bileam rela tidak mendapatkan hadiah dari Balak. Ia harus mengatakan perkataan Tuhan yakni mengucapkan kata-kata berkat, bukan kutuk kepada bangsa Israel. Demikian juga sikap tegas diperlihatkan oleh Petrus dan Yohanes yang harus memilih antara taat kepada mahkamah agama atau taat kepada perintah Tuhan. Mereka berkata dengan tegas bahwa “tidak mungkin bagi kami untuk tidak barkata-kata (mengajar) dalam nama Yesus” ( Kisah Para Rasul 4:20). Bagi mereka mengajar dalam nama Yesus adalah harga mati, walaupun harus menerima resiko penyesahan bahkan maut sekalipun.
Sikap tegas dari Bileam, Petrus dan Yohanes yang memutuskan untuk menolak kemauan manusia dan hanya memilih mengikuti kemauan Tuhan walaupun berhadapan pada resiko bahaya yang besar, menjadi pengingat bahwa kita juga harus memiliki sikap yang tegas dalam menentukan pilihan untuk mengikuti kemauan Tuhan/firman Tuhan dan menolak kemauan dunia in meskipun sikap kita bisa membawa kita pada bahaya, tetapi taat kepada Tuhan adalah yang terbaik. Firman Tuhan dalam kitab Matius 10: 39 “Barangsiapa mempertahankan nyawanya ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya”. Berdasarkan firman Tuhan ini kiranya kita tidak akan pernah merasa takut untuk berada dalam jalan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati kita. Amin. (PR)
Bacaan Alkitab: Ayub 9: 14-23, 32-35; Yohanes 15: 9-17
Doa: Ya Tuhan, janganlah biarkan salah menentukan pilihan yang dapat membawa kami ke dalam jurang kebinasaan. Tetapi berikanlah kami hikmat sorgawi agar kami dapat menentukan pilihan yang terbaik dan benar menurut kemauanMu. Amin.