Melakukan Kehendak Allah (23 Feb 2022)

Jika aku memperhatikan semua perintah-Mu, maka aku tak akan dipermalukan. Mazmur 119: 6 (BIS)
23 February 2022

Jika aku memperhatikan semua perintah-Mu, maka aku tak akan dipermalukan. Mazmur 119: 6 (BIS)

Yesus berkata: Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Yohanes 4:34

Tahukah saudara untuk apa Tuhan memberi perintah dan ketetapanNya kepada manusia? Tentu supaya manusia menaatinya bukan? Banyak orang percaya mengatakan, “Saya mau hidup untuk Tuhan”, tetapi kenyataannya ia tidak mau hidup dalam firmanNya. Bahkan banyak orang percaya melanggar ketetapan Allah, melakukan berbagai kejahatan, yang akhirnya mendukakan hati Tuhan.

Sesungguhnya hidup untuk Tuhan berarti hidup sesuai dengan firman Allah. Hidup untuk Tuhan tidak hanya sekedar tahu tentang firmanNya (dalam pikiran) tetapi bersedia melakukannya dengan sungguh-sungguh dan dengan sukacita, bukan karena terpaksa. Firman Allah adalah perkataan Allah, yakni perintah dan ketetapanNya yang harus dilakukan sebagai suatu kewajiban, bukan pilihan. Menaati firman Allah berarti juga hidup sesuai dengan kehendakNya. Firman Tuhan adalah lambang kehadiran Allah. Kesaksian dalam Alkitab khususnya dalam Perjanjian Lama banyak menunjukkan bahwa Allah hadir di tengah-tengah umat melalui firmanNya. Demikian juga dalam Perjanjian Baru, firman Allah yang menjadi manusia yaitu Yesus Kristus, membuktikan kehadiran Allah sendiri di tengah-tengah dunia.

Dalam perenungan hari ini, kita melihat suatu keteladanan dari Yesus. Ia menunjukkan betapa taatnya Ia dalam melakukan kehendak Allah Bapa. Kepada para murid Yesus berkata, “MakananKu ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya.” Ternyata Tuhan Yesus melakukan kehendak Allah Bapa bukan hanya sebagai kewajiban, tetapi kebutuhan. Sama seperti tubuh jasmani membutuhkan makanan untuk hidup, maka demikian juga tubuh rohani membutuhkan firman Tuhan sebagai makanan. Tujuan dari hidup Kristus adalah melakukan visi Allah Bapa, bukan visi pribadiNya, karena itu Ia mau taat sampai mati.

Jika Tuhan Yesus saja begitu taat pada kehendak Allah, maka seharusnya kita juga demikian. Pemazmur mengatakan, berbahagialah orang-orang yang hidupnya berpegang pada ketetapan Allah, sebab ia tidak akan mendapat malu. Firman Allah adalah makanan yang menguatkan rohani kita. Kita sudah diberi firmanNya setiap hari, bahkan tertulis dengan jelas dalam Alkitab, maka mulai hari ini mari kita belajar untuk tekun merenungkan dan melakukannya. FirmanNya juga mengingatkan kita melalui Introitus Minggu ini, “Pada hari ini, jika kamu mendengar suaraNya, janganlah keraskan hatimu” (Ibr 3:15). (A3P)

Bacaan Alkitab: Lukas 6: 43-49; Efesus 5: 1-14

Doa: Kami mau berpegang pada ketetapanMu ya Allah dan melakukan segala kehendakMu. Roh Kudus kiranya memampukan kami untuk selalu taat dan setia melakukan firmanMu. Amin