Hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah. Mazmur 51: 17
Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. Lukas 15: 21
Bagaimana perasaan kita kalau tidak dihargai oleh orang lain? Mungkin akan muncul rasa sakit hati dan tidak senang dalam diri kita. Ini mungkin karena tidak diperlakukan sesuai dengan harapan. Dunia terkadang menghargai yang menguntungkan, yang kaya, yang berjabatan dan sebagainya.
Saudara/i yang dikasihi Tuhan Yesus, beginilah realita dunia, sangat berbeda dengan sifat Tuhan yang sangat menghargai dan menjadikan kita berharga di mata-Nya. Semua manusia berharga di hadapan Tuhan, entah dia kaya atau miskin, tampan atau cantik, orang sakit atau sehat semuanya berharga. Inilah hebatnya Tuhan, mampu bersikap adil kepada manusia. Harus disadari bahwa “tidak ada yang manusia yang benar, seorangpun tidak” (Roma 3:10). Tidak ada manusia yang luput dari kesalahan. Sehebat apa pun seseorang, pastilah pernah melakukan kesalahan tetapi tidak semua orang mau mengakui kesalahan. Dua bacaan kita hari ini Daud meyakini betapa Tuhan menyayanginya, walaupun hatinya hancur karena kesalahan dan dosa. Betapapun Daud melakukan dosa, Tuhan mau mengampuni segala dosanya. Daud mau bertobat, mengakui dosanya. Senada dengan itu, dalam perumpamaan anak yang hilang, bagaimana anak tersebut merasa betapa berdosa dan hina karena telah pergi dan yang lebih lagi adalah dia telah mebawa dan menghabiskan hartanya. Tetapi dalam satu momen, ia mau mengaku dan merasa tidak layak dihadapan bapanya dan bertobat. Bahkan dengan dosa yang dilakukan ada perasaan tidak layak disebut sebagai anak bapanya, muncul kesadaran bahwa seharusnya iapun bersifat baik seperti bapanya. Hal luar biasa dilakukan bapanya, ia menerima anaknya dengan penuh suka cita. Ia sadar bahwa anaknya sangat berharga baginya.
Saudara/i yang dikasihi Tuhan Yesus, apakah kita menyadari bahwa diri kita berharga dihadapan Tuhan? Memang kita adalah orang bersalah dan berdosa. Mengakui kesalahan dan dosa bukanlah hal yang mudah dilakukan dan memerlukan keterbukaan serta kerendahan hati. Keberanian kita dalam mengakui kesalahan akan menunjukkan kualitas kita sebagai anak Tuhan yang berjiwa besar. Kasih Tuhan selalu lebih besar dari segala kesalahan dan dosa kita. Namun ini bukanlah alasan melakukan dosa, melainkan pengharapan bahwa Tuhan tidak pernah menolak siapa pun yang datang kepada-Nya, betapa pun besar kesalahan kita. Ia tidak pernah memutuskan hubungan dengan kita, justru kitalah yang seringkali menolak dan meninggalkan-Nya. (IWM)
Bacaan Alkitab: Yeremia 18: 1-10; Lukas 17: 11–19
Doa: Tuhan, terima kasih karena kasih-Mu membuat kami berharga, walaupun kami sering melakukan dosa, tetapi Tuhan senantiasa memberikan pengampunan bagi kami. Amin