Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya. Amsal 14: 31
Yesus berkata: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Matius 25: 40
KASIH… Kita semua mengerti tentang kasih, dan setiap kita tidak dapat hidup tanpa kasih. Sejak awal kehidupan kita yang sangat berperan itu adalah kasih. Kita terlahir dari buah kasih (cinta kasih) seorang laki-laki dengan seorang perempuan, di dalam kandungan kita menerima kasih dari ibu yang mengandung kita. Sejak kita bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa, tua bahkan sampai matipun kita tidak terlepas dari kasih yang kita terima dari Tuhan melalui sesama kita.
Tuhan Yesus menegaskan peranan kasih Allah itu bagi kita. Yesus terlahir ke dunia ini karena kasihNya kepada kita (Yoh. 3:16). Yesus mati (bahkan dengan cara yang sangat keji) itu juga karena kasihNya kepada kita. Jikalau Yesus tidak mati (menggantikan kita yang berdosa) maka kita tidak akan mempunyai hidup yang sesungguhnya. Tuhan Yesus kembali menegaskan melalui perumpamaan; “Jikalau biji gandum tidak jatuh dan mati,ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah”. Kematia Yesus sebagai wujud kasihNya yang menyelamatkan kita dari upah dosa (maut).
Penulis kitab Amsal menyampaikan nasehatnya bahwa apa yang kita lakukan terhadap sesama kita yang lemah merupakan sikap/tindakan kita kepada Tuhan. Jika kita menindas yang lemah, sesungguhnya perbuatan kita itu adalah penghinaan kepada Tuhan yang menciptakannya, tetapi jika kita mengasihi orang miskin kita memuliakan Dia Sang Pencipta. Tuhan Yesus juga menggaris bawahi (menekankan) hal ini bahwa tindakan kita terhadap orang yang paling hina (lemah/miskin) secara tidak langsung menjadi bentuk perbuatan kita kepada Tuhan. Tuhan Yesus telah memberi teladan kasih kepada kita melalui tindakan yang nyata. Ia yang telah memberikan teladan merindukan agar kasih yang sudah Ia berikan kepada kita tidak hanya menjadi tontonan atau pengetahuan belaka. Yesus rindu agar kitapun melakukannya terhadap sesama. Kasih yang kita lakukan terhadap sesama adalah sebagai bagian dari ucapan syukur dan cinta kasih kita kepada Dia yang telah mengasihi kita. Memang ada kecendrungan hati kita untuk mengasihi hanya yang kuat/kaya saja sedangkan yang lemah/miskin kita abaikan. Tetapi ingatlah bahwa baik orang kuat ataupun orang lemah ada karena diciptakan oleh Tuhan dalam kasih. Kita diberi tanggung jawab oleh Tuhan untuk mengasihi sesama (terutama yang lemah).
Mari kita wujudkan kasih kita kepada Tuhan (mari kita memuliakan Tuhan) melalui sikap kita mengasihi sesama. Roh Tuhan yang kudus menolong dan memampukan kita untuk mengasihi baik kepada Tuhan maupun mengasihi sesama (terutama yang lemah/miskin) . Amin. (PR)
Bacaan Alkitab: Yohanes 12: 20-24; Yesaya 54: 7-10; Mazmur 84
Doa: Ya Tuhan, terima kasih atas kasihMu yang telah kami terima. Kami mohon mampukanlah kami mengasihi sesama kami menurut kasih yang telah Engkau teladankan kepada kami. Amin.