Mereka telah membuat allah emas bagi mereka.Kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu. Keluaran 32: 31, 32
Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup. Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari. Ibrani 3: 12-13
Mengeraskan hati adalah salah satu bentuk perlawanan. Keras hati atau tegar hati adalah perkara yang jahat di mata Tuhan. Orang yang tegar hati, keras kepala, dan berkepala batu adalah orang yang sulit atau tidak bisa diajak bicara. Orang demikian bila berjalan ke arah barat, maka sulit sekali mengubahnya ke timur. Suara hati telah menjadi tumpul sehingga suara Allah tidak terdengar lagi.
Bangsa Israel adalah bangsa yang terkenal dengan bangsa yang tegar tengkuk, keras kepala, dan berkepala batu. Berkali-kali Tuhan bermaksud memimpin mereka dalam kebenaran, tetapi mereka selalu menyimpang. Mereka telah lama hidup dalam, bahkan mereka mulai kurang mengenal jati diri mereka. Ketika Allah mengeluaran mereka dari tanah, mereka justru curiga bahwa Tuhan hanya akan membinasakan di padang gurun. Mereka lebih memilih memilih dalam daripada menjadi orang yang merdeka; hal ini tampak dari segala keluh kesah mereka yang disampaikan kepada Musa. Hal senada juga menjadi penekanan Ibrani dalam perenungan kita pada hari ini, saling menasihatilah, sehingga diantara kita tidak ada yang hatinya terjerembab pada kepentingan yang jahat, hati yang keras dan murtad.
Dalam kehidupan kita sebagai orang Kristen, tidak dapat kita hitung lagi berapa kali kita membaca firman Tuhan atau mendengar firman dalam ibadah-ibadah yang kita ikuti. Pertanyaan yang sangat penting kita renungkan dan pergumulkan adalah apa pengaruh firman Tuhan yang kita baca dan kita dengar tersebut dalam kehidupan kita. Kalau kita tidak memiliki pertumbuhan iman dan dalam hidup kita tidak ada perubahan padahal kita sudah membaca dan mendengar firman, mari kita bertanya: “jangan-jangan kita mengeraskan hati kita”. Jika demikian, tidak ubahnya hati kita seperti tanah yang berbatu-batu di mana firman itu ditaburkan tetapi tidak tumbuh atau tidak bertahan lama. Mari siap dikoreksi oleh firman Tuhan hari ini dan belajar melembutkan hati kembali untuk menyambut kehadiran Tuhan. (GAKLIE)
Bacaan Alkitab: Wahyu 2: 1–7; Zakharia 6: 9–15
Doa: Terimakasih untuk firmanMu ya Tuhan, lembutkanlah hatiku sehingga aku mengerti rencanaMu dan kasihMu setiap waktu. Amin.