Kami mengikuti keputusan-Mu, ya TUHAN, dan menanti-nantikan Engkau. Yesaya 26: 8 (BIS)
Kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus. 2 Korintus 5: 10
Kalau hari ini kita diberitahu bahwa kehidupan kita hanya tersisa 24 jam, apa yang akan kita lakukan? Mungkin ada yang menjawab bahwa ia akan menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih. Ada juga yang menjawab, bahwa ia akan bersenang-senang menikmati waktu dan melakukan apa yang dia inginkan. Sebagian lain berkata, bahwa ia akan berbuat baik sebanyak-banyaknya. Lalu ada pula yang mengatakan, bahwa ia hanya akan duduk diam, berdoa dan memohon ampun kepada Tuhan atas semua dosa-dosanya di bumi. Terlepas dari semua jawaban itu, kita harus menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita di dunia ini harus kita pertanggungjawabkan di hadapan Sang Hakim Adil, yaitu Kristus.
Hidup di dunia ini sifatnya sementara, kita tidak pernah tahu berapa lama lagi waktu hidup kita. Maka dari itu, kepada jemaat di Korintus, Rasul Paulus mengingatkan bahwa nantinya kita semua akan menghadap takhta pengadilan Kristus. Artinya apapun yang kita perbuat selama hidup di dunia, pada saatnya nanti harus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan, sebab semuanya transparan di hadapanNya dan tidak ada satupun yang dapat kita sembunyikan dari pandangan Tuhan. Dalam kitab Yesaya juga digambarkan bagaimana refleksi umat terhadap penghakiman Allah yang dinanti-nantikan orangorang benar. Bukan tanpa alasan, bangsa Israel sangat merindukan dan menantinantikan kehadiran Tuhan. Mereka sudah terlebih dahulu mengenal Tuhan melalui kuasaNya yang selalu hadir dalam perjalanan kehidupan bangsa Israel. Maka, mereka memiliki suatu pengharapan, bahwa Tuhan yang adil dan penuh kuasa itu akan menjadi Hakim atas kehidupan mereka yang dipenuhi penderitaan.
Kita semua menyadari bahwa hidup ini sungguh sangat singkat dan tidak lebih dari sebuah persinggahan sementara. Oleh karena itu, di waktu yang terbatas ini, mari kita bertanggungjawab atas kehidupan. Pahamilah kewajiban yang harus kita lakukan sebagai anak-anak Tuhan. Pergunakanlah diri kita untuk melakukan hal-hal yang berkenan bagi Allah, supaya ketika tiba saatnya nanti kita memasuki takhta pengadilan Allah, kita telah siap untuk menerima upah sesuai dengan apa yang telah kita tabur didunia. Bagi anak-anak Tuhan yang menaburkan terang dan kasih Tuhan di dunia ini, maka makhota kemuliaan dari Allah yang akan menjadi upahnya kelak. (AEPTB)
Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 14: 8–18; Lukas 12: 22-34
Doa: Ampunilah kami ya Tuhan, jika belum sepenuhnya mampu untuk bertanggungjawab atas kehidupan. Ajar dan mampukanlah kami untuk berubah, supaya hidup kami berkenan saat menghadap takhta pengadilanMu kelak. Amin.