Berserah Kepada Allah (18 Okt 2021)

Allah berfirman: Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku. Mazmur 50: 15
18 October 2021

Allah berfirman: Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku. Mazmur 50: 15

Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. 1 Petrus 5: 7

Ada begitu banyak hal terjadi baik suka duka dalam hidup ini tidak sepenuhnya kita pahami, mungkin masih ada banyak pertanyaan yang sampai saat ini belum terjawab. Apalagi bila membicarakan hal-hal yang akan datang, tidak seorang pun tahu dengan pasti. Yang dapat kita lakukan hanyalah berharap bahwa esok hari berjalan dengan baik. Seringnya ketidaktahuan dan ketidakpastian akan masa depan membuat seorang menjadi kuatir. Kekuatiran yang menguasai hidup tidak hanya dapat melemahkan iman tetapi juga tubuh kita.

Firman hari ini merupakan jaminan pemeliharaan dari Allah kepada umatNya, dalam hal ini pemazmur, orang-orang Kristen mula-mula dalam Surat Petrus dan juga kita saat ini. Yang Allah inginkan agar dalam kesesakan umat berseru dan menyerahkan segala kekuatiran kepada-Nya.Melalui firman ini ada dua hal yang dapat kita pegang sebagai pedoman. Pertama, Allah sangat dekat sehingga Ia mendengar tiap seruan minta tolong. Bahkan, Allah Sang Pemelihara kehidupan itu berkenan meluputkan umat dari keadaan yang menghimpit. Kedua,manusia merespon karya pemeliharaan itu dengan berseru atau menyerahkan segala kekuatirannya kepada Allah.Menyerahkan segala kekuatiran artinya kita melepaskan hal-hal yang di luar kendali kita kepada Allah dan mencoba mengerjakan apa yang menjadi bagian kita. Pdt. Eka Darmaputera pernah menuliskan berserah artinya kita melakukan apa yang menjadi bagian kita sebaik-baiknya, sambil mempersilakan Tuhan melakukan apa yang menjadi bagian-Nya dengan sebebas-bebasnya.

Tidak selalu keadaan hidup baik-baik saja, terkadang juga orang percaya berada dalam kesesakan. Ada banyak hal di masa-masa mendatang yang tidak kita pahami. Namun demikian hendaklah kita tidak menjadi kuatir melainkan menyerahkannya kepada Allah sambil tetap melakukan bagian kita sebaik-baiknya. Kesediaan berseru dan menyerah pada Allah adalah bentuk kerendahan hati sebagai manusia yang penuh kelemahan dan keterbatasan.Saya mengajak saudara pembaca untuk mengakhiri perenungan ini dengan nyanyianNKB 49 Tuhan Yang Pegang. (JVS)

Bacaan Alkitab: 2 Tesalonika 3: 6–13; Lukas 12: 35–48

Doa: Bapa Sorgawi, ada banyak hal dapat membuat kami menjadi kuatir. Namun kini kami menyadari bahwa Engkau berkenan memelihara kami di dalam kasihMu. Maka tolonglah kami mengerjakan bagian kami sebaik-baiknya. Amin